ASIANA Airlines
keberatan karena diwajibkan memakai seragam berpotongan seksi. Mereka
merasa tidak nyaman dengan seragam tersebut hingga mengajukan protes.
Asiana Airlines terkenal dengan layanan staf kabin yang sempurna. Bahkan, memenangkan World's Best Cabin Staff Award 2011 World Airline Awards.
Terlepas dari penghargaan tersebut, awak kabin wanita Asiana Airlines ternyata dibebankan beberapa peraturan tentang seragam. Inilah yang kemudian memicu serikat pekerja pramugari Asiana Airlines untuk mengajukan keluhan ke National Human Rights Commission. Mereka merasa seragamnya adalah bentuk pembatasan, bahkan cenderung ketinggalan zaman.
Beberapa aturan untuk awak kabin wanita, meliputi:
1. Tidak ada celana, hanya rok.
2. Tidak ada kacamata saat mengenakan seragam.
3. Tidak lebih dari dua jepit rambut.
4. Kuku terawat setiap saat.
"Ada banyak kasus ketika kami harus berdiri dan duduk di depan penumpang, seragam ini membuat kami merasa tidak hanya kurang nyaman, kadang-kadang juga berbahaya," kata seorang pembantu penerbangan Asiana, yang menolak mengungkapkan namanya kepada CNNGo.
"Aku benci harus selalu manikur karena kuku menjadi cenderung lemah dan mudah patah," kata yang lain.
Menurut Kweon Soo-jeong, kepala serikat buruh dan seorang pramugari veteran, keluhan bukan hanya sesederhana meminta celana nyaman, tapi juga tentang keselamatan penumpang dan awak pesawat serta tentang hak awak kabin untuk memiliki hak pilih.
"Kami memahami harus memiliki citra tertentu yang harus dikejar, tetapi kami percaya bahwa fungsi terpenting dari seragam kami adalah membantu penumpang," kata Kweon, dalam sebuah wawancara telepon. "Kami tidak berdebat untuk menyingkirkan rok sama sekali, tapi untuk memberi kami kesempatan memilih dan memperbarui peraturan usang," katanya, seperti dilansir CNNGo, Rabu (7/3/2012).
Sementara menurut perwakilan Asiana Airlines, maskapai ini belum berencana mengganti peraturan soal rok dalam waktu dekat. "Seragam ini dirancang berdasarkan ciri pakaian tradisional Korea, di mana wanita tidak memakai celana ketika mereka mengenakan hanbok," kata Min Man-ki dari Asiana Airlines.
"Peraturan hanyalah menjadi panduan yang harus diikuti saat kami mengenakan seragam. Para pramugari tidak akan dihukum atau dihalangi dari promosi jabatan jika mereka tidak mematuhinya. Maksud saya, kita tidak bisa hanya berharap untuk memakai jaket olahraga dan sepatu hanya untuk keselamatan," tegasnya.
Sumber : Bandara Online dan Okezone