Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan jalan arteri dari
Medan—Kualanamu, Sumatra Utara sepanjang 13,5 km dapat tersambung akhir
2012, guna mendukung akses menuju bandara Internasional Kualanamu yang
ditargetkan beroperasi pada 2013.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto mengatakan
sejauh ini proses pembangunan yang dimulai sejak 2010 tersebut sudah
mencapai 60% masih tersisa 40% karena terkendala pembebasan lahan hak
guna usaha PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Masih adanya kendala dalam persoalan lahan tidak membuat pemerintah
menghentikan pembangunan. PU sendiri sudah menyiapkan skenario bila
lahan masih sulit dibebaskan yakni menggunakan rute berbelok dengan dua
lajur, kiri dan kanan masing-masing satu lajur sehingga target dapat
tercapai.
“Yang penting akses non tol [jalan arteri] harus sudah tersambung akhir
2012 meski jalurnya sedikit belok sehingga dapat mendukung bandara
Kualanamu,” ujar Djoko dihubungi Bisnis hari ini.
Bila persoalan lahan sudah terselesaikan, ucapnya, maka akan dibangun
secara penuh jalan arteri empat lajur, dua arah dengan rute lurus yang
diperkirakan dapat terealisasi pada 2013.
Menurutnya pemerintah sudah menyiapkan anggaran melalui dana APBN
secara multiyears sehingga ketika lahan sudah selesai, pendanaan dapat
langsung dialokasikan melalui APBN P.
Setidaknya, untuk pembangunan jalan arterti empat lajur dibutuhkan anggaran sebesar Rp20 miliar per km.
“Dananya sudah ada, tinggal tunggu tanah. Bila semua sudah selesai,
pertengahan 2013 nanti akan diupayakan sudah empat lajur,” tuturnya.
Meski demikian, Djoko yakin ketika bandara sudah diresmikan, masyarakat
dapat dengan mudah merelakan tanahnya seperti halnya yang terjadi pada
banda di Lombok.
“Masyarakat di Lombok begitu airport diresmikan, akhirnya mau
[membebaskan tanah]. Di sini [Kualanamu] juga bisa seperti di Lombok,”
yakinnya.
Proses pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu sepanjang 17,8 km saat ini
masih menunggu penandatangan kontrak dengan loan China setelah pada
akhir tahun lalu ditentukan kontraktornya.
Setelah pinjaman dicairkan maka proses konstruksi dapat segera dimulai yang direncanakan memakan waktu 900 hari kerja.
“Masih menunggu penandatanganan loan. Tanah sudah sekitar 40%, ini
masih dikebut terus sehingga jalan tol ini juga dapat segera terbangun.”
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Boediono meminta agar pembangunan proyek
bandara Kualanamu dapat beroperasi penuh pada Maret 2013. Untuk itu, dia
meminta agar akses menuju bandara baik melalui jalan tol, jalan arteri,
dan kereta api dapat segera diselesaikan.
Menurutnya yang saat ini dimungkinkan untuk terkejar ialah penyelesaian
pembangunan jalan arteri, meski masih ada kendala pada pembebasan
lahan.
“Jangan sanpai bandara sudah selesai, pembebasan lahan dan akses jalan belum ada. Jadi harus sama-sama selesai,” ucapnya.
Bandara Kualanamu dibangun untuk menggantikan bandara Polonia yang saat
ini sudah kelebihan kapasitas, dengan daya tampung 900 ribu penumpang
saat ini sudah mencapai 7,1 juta penumpang per tahun.
Sumber : Bisnis.com