Mulai meningkatnya tren pemakaian pesawat pribadi oleh masyarakat segmen
menengah ke atas menarik minat maskapai penerbangan PT Lion Mentari
Airlines, yang mengoperasikan armada Lion Air, untuk membuka layanan
penyewaan jet-jet pribadi di tahun ini. Pihak Lion Air memastikan
layanan jet pribadi dengan logo “Bizjet” mulai beroperasi pada Juni
2012.
Menurut Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, investasi yang disiapkan
mencapai 70 juta dollar AS untuk membeli empat pesawat jenis Hawker 900
XP dengan kapasitas 9 kursi. Kesepakatan pembelian sudah terjadi
Februari lalu antara pihak Lion Air dengan Hawker Beechcraft Corporation
asal Amerika Serikat (AS). “Mulai bulan depan kami mulai beroperasi,”
ujarnya akhir pekan lalu.
Perseroan telah mendatangkan dua unit tahun ini, sisanya akan
didatangkan tahun depan dan setelah diadakan evaluasi terlebih dahulu
dengan kedatangan dua unit awal. Edward bilang, jet pribadi menjadi
pilihan para eksekutif, karena kemudahan dan kepraktisannya sehingga
perjalanan bisnis menjadi lancar. “Mereka tidak akan menghadapi kendala,
seperti delay dan kendala reservasi atau check in yang masih sering
terjadi pada penerbangan pesawat komersial berjadwal,” tegas Edward.
Biaya juga relatif terjangkau bagi kalangan bisnis.
Meski Edward belum mau menyebutkan berapa tarif penyewaan, saat ini
untuk tarif penyewaan jet pribadi di Indonesia sekitar 5.000 hingga
6.000 dollar AS per jam. Sedangkan gambaran biaya operasional tiap jam
untuk pesawat Cessna Citation CJ 4, dengan kapasitas 7 penumpang adalah
sekitar 1.400 dollar AS. Untuk jenis Hawker baru pertama kali beroperasi
sebagai jet pribadi di Indonesia.
Incar Indonesia timur
Perusahaan bakal mengincar pangsa pasar dari para pebisnis tambang yang
sering bepergian ke wilayah Indonesia Timur. “Perkembangan industri
mineral tambang sangat cepat, ini peluang bisnis,” tambah Edward. Ia
juga mengaku sudah menjalin kesepakatan dengan beberapa perusahaan
tambang domestik, namun tetap belum bersedia mengungkapkan rincian nama
perusahaannya. “Masih tahap finalisasi, belum bisa diungkapkan,” ujar
Edo.
Pemain lain dalam bisnis pesawat carteran adalah PT ASI Pudjiastuti
Aviation pemilik Susi Air. Menurut Susi Pudjiastuti, Presdir Susi Air,
bisnis penyewaan pribadi memang menjanjikan. “Peminatnya terus meningkat
sedangkan pemain minim,” ujarnya. Rute yang paling banyak dipesan
adalah rute Indonesia timur. “Kebutuhannya mulai dari bisnis hingga
pembuatan dokumentasi,” ujar Susi.
Saat ini Susi Air mengoperasikan 40 unit pesawat carteran dan
penerbangan tidak berjadwal yang terdiri dari tipe Cessna C208B Grand
Caravan dan Piaggio P180 Avanti. Sedangkan 7 unit Pilatus PC-6 Porter
dievaluasi terlebih dahulu. Tahun ini pihaknya akan menambah 16 armada.
Armada yang akan didatangkan tipe Cessna C208B Grand Caravan, Piaggio
P180 Avanti, dan Pilatus PC-6 Porter dengan kapasitas penumpangnya
sekitar 12 orang. Total investasinya sekitar 120-130 juta dollar AS.
Sumber : Pesawatterbang.net